Download Materi Kajian Islami

Thursday 6 June 2013

The Winner or The Loser


Berikut ini adalah resume dari bucil "The Winner or The Loser" karya Izzatul Jannah yang sempat saya abadikan di catatan pribadi saya. Bucil ini saya baca ketika saya masih duduk di bangku SMA, tiga tahun yang lalu. Subhanallah, walaupun bukunya kecil, tapi isinya luar biasa. Semoga bisa berbagi manfaat dengan pembaca semuanya yang belum sempat membaca bucil tersebut.

1. Berlomba dalam Kebaikan Itu Wajib, lho!

"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepada-Nya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam) kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(TQS. Al-Baqarah: 138)

"Dia yang menjadikan kematian dan kehidupan agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya" (TQS. Al-Mulk: 2)

"Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu, dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh" (TQS. Al-Ahjab: 72)

"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab sesungguhnya kami adalah orang yang mengadakan perbaikan" (TQS. Al-Baqarah: 11)

Nyadar atau enggak, kita bisa berada di dunia atas hasil seleksi yang sangat ketat. Dari jutaan sel sperma ayah kita, hanya satu sperma saja yang berhasil mencapai sel telur dan menjadi diri kita. Jadi, sejak kita diciptakan pun Allah sudah sangat ketat menyeleksi kita. Sudah sangat jelas setiap orang yang terlahir ke dunia merupakan orang yang kuat dan terpilih. Kita adalah orang yang spesial dan pemenang.

Lantas untuk apa Allah menyeleksi kita lewat suatu ujian, tantangan dan hambatan? Ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Mulk ayat 2 di atas bahwa Allah sengaja menguji dan menyeleksi kita untuk mengetahui siapa diantara kita yang paling baik amalnya dan berhak mendapatkan reward terpenting di akhirat nanti, yaitu surga. Namun sayangnya, kebanyakan di bumi ini manusia akhirnya tidak mengemban amanah berat menjadi kholifah di muka bumi dengan sempurna, kebanyakan mereka mengadakan kerusakan lewat tangan-tangannya. 

3. Tujuh Ciri Pemenang!
1). Berpikir positif, optimis, dan tidak takut celaan orang yang suka mencela.
2). Berpikir besar
3). Berani gagal dan berani salah
"Apabila kamu tidak pernah berbuat salah (dosa), maka Allah tabaroka wata'ala akan menciptakan makhluk lain yang dibuat-Nya berdosa kemudian ia bertaubat dan Allah mengampuni mereka" (H.R. Muslim)

Tapi bukan berarti hadits di atas menjadi legitimasi kita untuk melakukan dosa/pelanggaran hukum syara', tapi semata-mata hadits tersebut menunjukkan bahwa memang manusia bukanlah seorang malaikat yang harus selalu benar, manusia juga bukan pula syaitan yang selalu salah. Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dengan penuh kekhilafan, dan Allah sangat senang ketika manusia berbuat kesalahan, justru dia tidak akhirnya terus-terusan down atau bahkan berkata "ini sudah terlanjur", tapi Allah menginginkan kita untuk bertaubat.

4). Tahan Banting
"Do not fear winds of adversity. Remember: a kite rises against the wind rather than with it." Hamilton Mabie

Kesuksesan memang tidak mudah, semakin tinggi kesuksesan kita maka cobaan dan tantangannya semakin banyak. Semakin berkualitas seseorang maka ujian, cobaan, fitnah dan tantangannya juga semakin berat. Iarat kata, semakin tinggi pohon menjulang, semakin kencang angin menerpanya.

"Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) dan bersabar di antara kamu dan agar Kami menyatakan (baik-buruknya) hal ihwalmu" (TQS. Muhammad: 31)

"Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah azza wa jalla bila mencintai suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah." (H.R. Attirmidzi)

Paul J. Mayer mengatakan "90 % orang-orang yang gagal sebelumnya belum tentu gagal, hanya saja mereka cepat menyerah (tidak sabar), tidak tahan banting".

Tahukah teman? Thomas Alfa Edison saja memerlukan eksperimen berratus kali sampai ia menemukan lampu yang dapat kita nikmati sekarang.

5). Selalu mempersiapkan diri dengan optimal
Kata ulama Salaf "Kalau Engkau mempunyai gagasan, sebaiknya Engkau juga memiliki kehendak." Artinya kita tidak hanya mahir mengkonsep saja, tapi juga harus dilaksanakan. Take Action. Ya tentunya ketika kita menginginkan hasil yang luar biasa, tentu usaha dan pengorbanan yang harus kita keluarkan pun tidak sedikit.

6). Tidak meremehkan orang lain
Janganlah kalian merendahkan orang yang berada di bawahmu, karena pada segala sesuatu terdapat keistimewaan.

7). Resilient, Elastis, dan pintar menyesuaikan diri.

4. The Winner Always Do It!
1). Ma'rifatul Maidan => mengenal medan. Jelas ketika kita menginginkan menang dalam suatu hal, kita harus mengetahui dan mengenal medan yang kita hadapi. Teringat perkataan Sun Tzu, The Art of War, yang pernah saya baca dalam suatu buku. "Orang yang tidak mengenal dirinya akan kalah di semua pertempuran. Mereka yang mengenal dirinya tapi tidak mengenal lawannya akan memenangkan satu di antara dua pertempuran. Mereka yang mengenal kekuatan diri dan lawannya akan memenangkan semua pertempuran". So, kenalilah lingkungan mu agar mampu menaklukannya!

2). Perencanaan Efektif => merencanakan adalah bagian dari aktifitas. Dalam konteks ini saya seringkali mengalami pengalaman langsung bagaimana rasanya melakukan sesuatu tanpa perencanaan. Rasanya seperti kita tak melakukan apapun, tak tentu arah, tak jelas apa yang dilakukan. Maka, selayaknya kita pun memiliki perencaan yang matang dari setiap kegiatan yang kita lakukan.

3). Working Smart => bekerja dengan cerdas berarti bekerja efektif dan efisien. Ingat kata Hasan Al Bana "Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia".

4). Mengubah Kesulitan Menjadi Peluang
Napoleon Hill : "Adversity? It's a tonic not a stumbling block! Ever adversity carries the of an equal or greater benefit."

Rasulullah bersabda:
"Sungguh ajaib seorang mukmin ini, jika ia ditimpa kesulitan ia bersabar (terus menerus berusaha mengatasi kesulitannya dengan kreativitas diri), dan ketika ia dikaruniai kenikmatan ia bersyukur."

"Barang siapa bersyukur maka akan Aku tambahkan nikmatnya dan barangsiapa kufur maka azab-Ku sangat pedih" (TQS. Ibrahim: 7)

5. Jadi Pemenang, How?
1). Kenali Potensi Diri dan Temukan
Sesungguhnya Allah tidak melihat pada wajah dan bentuk tubuhmu. Kita harus memliki self esteem. Apa itu? Yaitu seberapa besar kita memiliki penghargaan yang baik , menilai dan menghormati diri kita sendiri.
Kata Mack R. Douglas dalam bukunya How to Win High Self Esteem mengatakan ada enam sebab yang menyebabkan kita memiliki self esteem yang rendah, antara lain sbb:
- Citra tubuh yang negatif
- Kritik orangtua yang berlebihan
- Kritik terhadap diri sendiri yang berlebihan
- Pembanding kronis
- Dituntut sempurna
- Perasaan tidak berdaya

Tapi kita juga harus ingat, no bodies perfect, right? Always see the bright side. And always remembar that you will became whatever you consistenly think about your self. Norman Vincent Peale said "You can if you think you can".

2). Berjamaah dalam ide, dalam amal, dan dalam seluruh aspek kehidupan.
Rasulullah bersabda:
"Seseorang menjadi kuat karena banyak kawannya" (H.R Ibnu Abi Addunia dan Asysyihaab)

"Kekuatan (tangan) seseorang disertakan pada jamaah, barang siapa menyimpang (seorang atau memisahkan diri) maka dia menuju neraka" (H.R. Tirmidzi)

3). Lakukan sesutu dengan kreatifitas
4). Lakukan personal selling
5). Menerima kritik dengan lapang dada
"Apabila ia melihat aib pada dirinya, dia segera memperbaikinya." (H.R. Al Bukhori)

6. The Winner vs The Loser
* The Winner *The Loser
- Berusaha menjadi bagian dari solusi
- Menempatkan diri sebagai bagian dari masalah
- Segera dapat menampilkan rencana kerja
- Paling pintar mencari kambing hitam
- Selalu berkata "OK, akan saya kerjakan"
- Memilih berkata "Itu bukan tugas saya"
- Dapat melihat sisi baik dari kesulitan
- Selalu menemukan kesulitan bahkan pada solusi yang ada
- Dapat melihat rerumputan di antara bebatuan
- Hanya melihat bebatuan di antara rerumputan
- Selalu bertekad "Hari ini saya akan tuntaskan"
- Selalu berniat "Kapan-kapan akan saya selesaikan
- Selalu berkata "ini sulit, tapi mungkin dilakukan"
- Lebih sering berkata "Ini mungkin, tapi sulit dikerjakan"
- Selalu berkata "Alhamdulillah kritik saya terima, terima kasih"
- Sering berkata "Ah, bisanya cuma mengkritik"

So, mau pilih yang mana? The Winner or The Loser? :D
Life is Choice..

Wallohu'alam bi ashowab..

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang sopan, jika tidak maka admin akan memasukkannya dalam kategori spam.

Anggaran IKN Melambung Tinggi: Untuk siapa?

              Meski banyak pro kontra sejak diwacanakannya, pemindahan ibu kota negara  Indonesia yang lebih dikenal sebagai Ibu Kota Nusant...