Download Materi Kajian Islami

Saturday 8 February 2014

Yang Utama adalah Mafhum Islam

Hidup dalam suatu keluarga besar memberikan keuntungan tersendiri bagi saya. Salah satunya adalah dapat banyak mengambil hikmah dan pembelajaran dalam hal rumah tangga. Sebagai keponakan yang tergolong usia dewasa, sering kali dipercayai untuk mendengarkan keluhan rumah tangga masing-masing. Dan itu membuat saya semakin matang dalamhal pertimbangan menuju masa depan nanti.

Wajar dalam suatu rumah tangga terdapat konflik/keributan. Karena sejatinya meskipun telah terikat oleh perkawinan, sang suami dan istri tetap dua orang berbeda yang dalam beberapa hal memiliki pandangan yang tak sama. Hanya saja, perbedaan faham tersebut bisa dipersempit jika kedua orang tersebut memiliki standar hidup yang sama atau ideologi yang sama. Mungkin ketidak sefahaman yang terjadi hanya seputar masalah teknis saja.

Ada beberapa pelajaran penting yang saya dapat dari rumah tangga orang-orang disekeliling saya:
  • Pentingnya komunikasi
Ada satu kasus dimana sang suami terbiasa memiliki uang yang cukup banyak. Ia terbiasa memberikan sedikit hartanya kepada siapa saja yang datang bertamu. Ia terbiasa menjamu tamu-tamunya dengan suatu yang istimewa. Namun suatu ketika, kondisinya tak sama seperti dulu. Tabungannya semakin menipis, dan pekerjaannya sedikit terancam, bahkan mungkin sudah tak bekerja? Namun sayangnya kesulitannya itu tak pernah ia ceritakan pada sang istri. Asumsi saya, dia memiliki rasa gengsi yang tinggi. Hingga akhirnya berujung pada suatu kebohongan (yang mungkin kebahagiaan istri yang dia maksud). Padahal jika ia komunikasikan kesulitannya pada sang istri, sang istri akan dapat menerima dan bahkan memberikan support yang lebih. Namun, karena rasa takut dan gengsinya itu, rantai kebohongan semakin menguat. Ini merugikan semua pihak. So, komunikasi itu penting!
  • Pentingnya Saling Mempercayai
Kasus yang lain, sang suami sedikit krisi kepercayaan pada sang istri. Salah satu yang kentara adalah cemburu yang besar akibat kecantikan sang istri. Akhirnya ia membatasi gerak sang istri. Tak boleh keluar rumah tanpanya, seakan tak boleh  menyapa kawan-kawannya dulu, silaturahmi dengan tetangga laki-laki tak boleh, ikut pengajian yang pengisi ceramahnya laki-laki tak boleh, yang paling parah bahkan ia akan cemburu jika saudara kandung istrinya yang lelaki berknjung ke rumahnya. Semuanya itu ia larang karena ia takut laki-laki lain menyukai sang istri. Padahal, jika ia sedikit saja memberikan kepercayaan pada sang istri bahwa sang istri tak kan berbuat yang tak diinginkan, pasti tak akan ada yang tersakiti. Tak akan ada yang terkekang. So, jika kamu telah memilih seseorang menjadi teman hidupmu, percayailah dia.
  • Pentingnya Saling Memahami
Mungkin kita sering menjalin hubungan dengan orang lain, entah dalam suatu komunitas tertentu,atau dalam suatu kepanitiaan tertentu. Atau yang paling terkecil adalah dalam persahabatan. Rasa saling memahami adalah salah satu hal yang paling penting agar relasi itu tetap terjaga. Begitu pun dalam suatu rumah tangga, jelas rasa saling memahami sangat dibutuhkan.
  • Yang paling utama, Satu Standar Hidup!
Dari semua permasalahan yang ada, menurut saya kuncinya cuma satu, yaitu standar hidup yang sama. Jelas sebagai seorang muslin kita harus menjadikan islam sebagai standar hidup kita. Dengan demikian, insya Allah akan lebih baik membina hubungan apapun, tidak hanya dalam rumah tangga, dalam persahabatan pun ketika standarnya sama dan sohih pasti akan lebih baik dan teratur. Tidak ada lagi cerita suami tak maksimal mencari kerja memberi nafkah untuk keluarga. Meski memang sekarang kita hidup di era kapitalisme yang mencekik rakyat, tapi tidak benar jika akhirnya melalaikan kewajiban untuk menafkahi keluarga. Tidak akan ada cerita istri mengumbar kekurangan suami, karena jika dia faham islam, dia akan menjaga aib suaminya, malah berupaya untuk sama-sama saling memperbaiki diri. Tidak akan ada lagi cerita suami melarang istrinya sibuk diluar untuk berdakwah, karena ia tahu dakwah adalah kewajiban, sama wajibnya ketika kita mendirikan sholat. Tidak ada lagi cerita istri terlelu sibuk diluar dengan dalih dakwah misalnya, karena ia tahu mengurusi keluarga adalah kewajibannya yang utama, sama wajibnya seperti berdakwah.

Itulah indahnya suatu hubungan yang dilandasi oleh standar hidup dan mafhum yang sama, cukup berikan satu dalil, tak ada alasan untuk tidak tunduk pada dalil itu..

wallahu 'alam bi ashowab...

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang sopan, jika tidak maka admin akan memasukkannya dalam kategori spam.

Anggaran IKN Melambung Tinggi: Untuk siapa?

              Meski banyak pro kontra sejak diwacanakannya, pemindahan ibu kota negara  Indonesia yang lebih dikenal sebagai Ibu Kota Nusant...