Jika saya bertanya,apakah masyarakat
Indonesia saat ini sudah sejahtera? Maka jawaban yang vokal terdengar di tengah
masyarakat adalah “TIDAK”. Ya. Kini masyarakat kita sudah banyak yang sadar
akan ketidak adilan yang dilakukan oleh penguasanya. Maka semua golongan
masyarakat berlomba-lomba menuntut perubahan ke arah yang lebih baik.
Perubahan merupakan kata yang kini
sering digaung-gaungkan oleh para penganut pemikiran Marxisme. Marx secara
terang-terangan telah mengemukakan pandangannya terhadap cara (uslub) yang
seharusnya diambil oleh gerakan Komunis dalam melakukan perubahan sosial dan
mengubah Kapitalisme. Katanya: "Tidak ada jalan bagi menggantikan
Kapitalisme dengan Sosialisme kecuali dengan revolusi."
Ternyata, tidak hanya kaum Sosialis
yang kini mengusung perubahan. Ideologi lain pun, Kapitalis dan termasuk Islam
pun mengusung perubahan sesuai dengan caranya masing-masing. Lalu, apa
kaitannya perubahan dengan pemuda?
Jika kita flash back pada era kemerdekaan Indonesia, maka kita akan
menyimpulkan bahwa pemuda adalah agen perubahan. Siapa yang menculik Ir.
Soekarno sehingga tercetus proklamasi? Siapa yang berani menggulingkan rezim
Soeharto pada tahun 1998? Siapa yang selalu di takuti presiden terkait
kebijakan yang dibuatnya? Mereka adalah kaum muda. Pemuda yang intelek yang
menginginkan perubahan.
Lalu pertanyaan lain muncul. Jika dulu
semangat kaum muda berapi-api dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat, tapi
mengapa kini seolah semangat itu perlahan-lahan menciut dan berakhir lenyap?
Apakah kini idealisme perjuangan pemuda sudah tidak ada lagi? Lalu bagaimana
dengan pemuda islam? Akankah bernasib sama dengan pemuda lainnya yang mengalami
kemerosotan dalam segala hal? Pemikirannya, moralnya, serta kepedulian terhadap
umat.
Sesungguhnya masyarakat manusia hari
ini penuh sesak dengan pemuda-pemuda tetapi pemuda-pemuda ini hanyalah yang
kosong, hanyut dan terbiar. Pemuda yang tidak berkepribadian. Pemuda yang tidak
mempunyai akhlak. Pemuda yang dijadikan tentera oleh kuasa-kuasa jahat dan
zalim.
Maka, disinilah perlunya kita berkaca
pada zaman Rasulullah. Dimana gambaran seorang pemuda islam yang sejati adalah
seorang pemuda yang menggadaikan hidupnya hanya untuk kebaikkan islam.
Pada hakikatnya usia muda seorang pemuda
ialah usia yang penuh dengan cita-cita yang tinggi dan darah yang gemuruh serta
idealisme yang luas. Yaitu usia yang memberi pengorbanan. Usia yang menabur
jasa, memberi kesan dan emosional.
Dari sini usia muda pemuda dalam
perkiraan Islam mempunyai tanggungjawab dan nilai yang khusus dan kerana itu
Rasulullah saw menekankan supaya pemuda-pemuda merasa demikian melalui
sabdanya:
“Ambillah peluang lima perkara sebelum
datangnya lima perkara:- Usia muda kamu
sebelum tua, masa sehat sebelum sakit, harta kekayaan kamu sebelum miskin,
masa hidup kamu sebelum mati, dan masa kosong kamu sebelum sibuk.”
Sebenarnya, target utama persiapan
pemuda-pemuda Islam hari ini ialah untuk melaksanakan tercapainya 'Qawamah'
(penguasaan) Islam terhadap masyarakat dan dunia. Ini merupakan tugas para
pemuda Islam bagi memindahkan pimpinan umat dari tangan jahiliah ke tangan
Islam. Dan juga pemikiran, perundangan dan akhlak jahiliah kepada pemikiran,
perundangan dan akhlak Islam.
Amal seperti itu dan apa yang diperlukan
olehnya, apa yang berhubung dengannya dan apa yang bercabang darinya atau apa
yang dituntut olehnya dan juga tujuan terbesar dari persiapan seorang pemuda
Islam tadi, perkara-perkara ini hendaklah dianggap penting oleh para pemuda
Islam. Ini adalah wajib dari segi syara' dan itu tidak akan gugur dari
tanggungjawab mereka sampaiKalimah Allah lebih tinggi dari kalimah-kalimah
orang kafir.
Maka sudah seharusnya kita terus
mempersiapkan diri untuk menjungjung tugas mulia ini. Caranya bagimana? Yakni
dengan terus memperdalam tsaqofah keislaman kita dan mulai bergerak membuat
perubahan dan menyongsong kebangkitan islam yang kedua. Jangan pernah kalah
oleh kemelut yang semakin parah dan jangan pernah silau dengan kemilau dunia
yang terus menggoda kita. Terus melangkah demi kejayaan isalam. Wallahu ‘alam
bi ashowab..