Hal yang tidak luput ditanyakan orang kepada saya ketika masih
duduk di bangku kuliah adalah “Di jurusan apa kamu kuliah?” Tentu saja saya
jawab, saya kuliah di jurusan fisika. Berbagai tanggapan terlontar dari mereka,
ada yang mengatakan, “Kamu hebat!”, “Wiih, keren!”, tapi lebih sering mereka
balik bertanya “Kok bisa, sih, ambil jurusan fisika? Fisika kan sulit?” atau
tidak jarang mereka pun berkata, “Kamu gak normal!”. Begitulah tanggapan
kebanyakan orang terhadap fisika. Mereka menganggap fisika adalah pelajaran
tersulit yang pernah ada, fisika menakutkan, fisika angker, fisika diciptakan
hanya untuk orang-orang sekelas Einstein dan tanggapan negatif lainnya.
Fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
tentang kejadian-kejadian alam semesta. Ilmu fisika begitu dekat dengan
kehidupan sehari-hari setiap manusia. Ketika seseorang menyeduh secangkir teh
hangat di pagi hari, kemudian selang sepuluh menit dia membaca koran dia dapati
teh nya menjadi dingin, itulah kejadian fisika, perubahan temperatur akibat
adanya konveksi oleh udara di sekitar cangkir teh. Ketika seseorang merasa
lebih mudah mendorong sebuah sofa yang dilengkapi dengan roda kecil di bawahnya
dibandingkan dengan mendorong lemari yang tidak dilengkapi roda di bawahnya, itu
lah fisika, gaya gesek yang kecil antar dua permukaan menyebabkan gaya yang
dikeluarkan lebih kecil. Tidak hanya itu, kecanggihan berbagai teknologi yang
sekarang dirasakan merupakan produk dari ilmu fisika. Seharusnya keadaan
tersebut menjadikan fisika lebih mudah difahami setiap orang dibandingkan ilmu
lainnya.