Masih
teringat dibenak kita kejadian bom maraton di Boston yang memakan korban tewas
kurang lebih tiga orang. Sungguh luar biasa reaksi yang diberikan dunia pada
negara adidaya ini. Semua mata menangis, semua orang mengutuk, semua orang
mencaci sang pelaku yang padahal masih belum jelas kala itu siapa sang
tertuduh. Selalu teroris (baca: islam) yang menjadi terdakwa utama. Semua mata
memicing mencari sang pelaku. Setiap detik surat kabar meng-update info. Setiap saat para reporter
berburu berita. Setiap waktu para presenter menceritakan kronologis yang hanya
itu-itu saja. Semua channel tak absen
mewartakannya. Lantas apa reaksi dunia saat mengetahui hal yang serupa bahkan
lebih sadis dari pada itu menimpa kaum muslim? Sebutlah Suriah. Sebuah negara
yang sejak Maret 2011 ini bergejolak antara masyarakat melawan tiran. Tahukah
berapa korban jiwa tak berdosa yang telah gugur? Tak sebanding dengan Boston!
Tidak hanya itu, Suriah telah
menjadi bangsa yang sengaja dilupakan dunia. Lihat bagaimana media mem-blow up Mesir? Lihat bagaimana orang
menangisi Rohingya? Tapi bagaimana dengan Suriah? Apakah ini suatu kebetulan?
Padahal dilain pihak para penguasa dunia sedang berlomba menjadi sang empunya.
Amerika, Rusia dan negara pemegang kuasa dunia sedang menyusun rencana. Mereka
bak hero yang peduli akan masyarakat
Suriah. Namun ternyata yang mereka pikirkan adalah bagaimana agar negara yang
juga kaya dengan minyak itu tak jatuh pada kekuatan besar kaum muslim dan pada
akhirnya kembali ke pangkuan antek Amerika sebagaimana Bassar Al-Assad
yang telah lebih dari setengah abad menjadi pelayannya. Obama sang pionir dan
panglima perang Suriah menarik ulur waktu. Ia menyandang senapannya dan kadang
kala ia letakkan kembali. Ia mengatakan, “Saya telah mengambil keputusan”
kemudian ia kembali mengatakan, “Saya menunggu kongres…” Selama itu, dia
mempelajari hasil-hasil serangan, apakah bisa menuntun ke arah Jenewa dan
negosiasi atau tidak. Apakah bisa memaksakan anteknya duduk di pemerintahan
atau tidak. Karena itu Obama menangguhkan pelaksanaan serangan.
Wahai kaum muslim, sadarlah! Meraka
(baca: Suriah) adalah saudara kita. Mereka sudah puas dibom bardir berbagai
macam senjata. Dari senjata fisika sampai kimia. Sudah banyak kaum wanita yang
menderita, anak-anak yang terkoyak, lansia yang mati dengan cara sia-sia.
Wahai
seluruh umat manusia di dunia, sadarlah! Kemana Hak asasi manusia yang selama
ini kau puja-puja? Kemana rasa kemanusiaan yang selama ini kau agung-agungkan?
Sampai kapan nyawa tak berdosa menjadi tumbal hausnya kekuasaan tiran yang
durjana?
Wahai
media, sadarlah! Sampai kapan kau ditunggangi para penista dunia? Iming-iming
kenikmatan dunia tak sebanding dengan apa yang rakyat Suriah korbankan.
Melebihi itu, kau tak kan pernah tahu seberapa pedih siksaan Allah pada orang
yang menyembunyikan kebenaran. Mari kita bersatu, siapkan segala senjatamu dan
kabarkan pada dunia Suriah tak boleh dilupakan. Suriah butuh dukungan kita.
Mohon maaf jika terkesan terlalu subjektif dan menjujge, tapi inilah curahan hati saya, benarnya dari Allah, kesalahan murni datangnya darisaya pribadi
Wallohu’alam bi ashowab..
Menurut teteh berita tentang Suriah cukup banyak kok. Teteh sering nonton updatenya di BBC news. Malah dokumenternya pun ada di BBC. Di kompas, di rubik internasional juga suka diliput.
ReplyDeleteJadi, sebenarnya media yang ade amati itu media yg mana?