Sumber: Google |
Rupiah
kian kehilangan identitasnya. Kurs Rupiah/US$ pada tanggal 7 September merosot
94 poin menjadi Rp 14.266 per Dolar AS. Tidak hanya Rupiah, mata uang Asia
seperti Rupee India, Ringgit Malaysia dan Peso Filipina pun melemah dengan
tingkat pelemahan yang bervariasi. Salah satu solusi yang ditawarkan pemerintah
terhadap melemahnya Rupiah adalah pemerintah akan memberikan fasilitas keringanan pembayaran pajak (tax
allowance) bagi perusahaan yang menginvestasikan kembali dividennya di
Indonesia, menciptakan lapangan kerja, berorientasi ekspor, tingkat kandungan
lokalnya tinggi, serta melakukan riset dan pengembangan. Pemerintah
merestrukturisasi dan merevitalisasi industri reasuransi domestik dengan
menggabungkan dua perusahaan reasuransi milik negara menjadi sebuah perusahaan
reasuransi nasional. Sayangnya meski pemerintah telah berupaya memberikan
‘solusi’, dampak negatif bagi Indonesia tidak
mampu terbendung. Setidaknya ada empat dampak atas melemahnya rupiah terhadap
dolar.
Pertama,
daya beli masyarakat semakin menurun. Kementrian Perdagangan
mendata ada 1.151 item barang impor yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Hal ini mengakibatkan harga barang-barang impor menjadi lenih mahal. Barang-barang
tersebut seperti pangan dan barang-barang elektronik.