Download Materi Kajian Islami

Tuesday, 19 February 2013

Manusia Berkualitas Berlian



            Ada hal yang menarik yang dapat saya ambil pelajaran ketika pertama kuliah matkul Fisika Zat Padat kemarin. Tahu kan, yang namanya Zat Padat pasti belajar yang ada hubungannya dengan material. Lebih spesifiknya lagi mengupas tuntas tentang struktur dari zat padat sendiri.

          Berhubungan dengan struktur, teman-teman pasti sudah gak asing kan dengan Berlian dan juga Arang? Ternyata unsur penyusun kedua benda tersebut sama! Gak nyangka kan? Arang yang hitam legam dan berlian yang begitu menawan sama-sama tersusun dari karbon. Tapi kok bisa ya mereka beda banget penampakkannya? (hehehe, kayak apa aja ya penampakan :D)


               Kalo belum terbayang tentang keduanya, nih sedikit penjelasannya:

               Arang adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan. Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Arang)

              Berlian atau Intan adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri. (http://id.wikipedia.org/wiki/Intan)


           Udah lebih tergambar tentang keduanya kan? Kembali kepertanyaan awal, kok bisa ya dua buah benda yang tersusun dari unsur yang sama tapi hasilnya jauuuuuuhhhhhh banget? Ini nih jawabannya:

              Karakteristik dari semua benda sangat  bergantung pada susunan atom-atomnya.  Atom-atom yang terdapat dalam batubara sama persis dengan atom-atom yang terdapat dalam berlian (diamond) yang indah. Yang berbeda adalah susunan strukturnya (yaitu aturan yang menentukan interaksi antar partikel-partikel penyusunnya) saja. Atom-atom dalam partikel pasir sangat mirip dengan atomatom dalam chip komputer yang canggih. Bahkan atom-atom penyusun air, udara, dan partikel debu sebenarnya sama dengan atom-atom dalam sebuah kentang! Sedikit saja susunan struktur atomnya  diubah, karakteristik suatu benda bisa berubah drastis. Inilah konsep utama dalam nanoteknologi. Dengan nanoteknologi,  batubara dan grafit dapat kita susun ulang atom-atomnya sehingga menjadi berlian yang berkilau indah! Semua yang dilakukan dalam nanoteknologi adalah mengutak-atik partikel-partikel fundamental yang sangat kecil dan sederhana tadi. Hasil utak-atik itu merupakan sistem  kompleks yang sangat besar dan sangat mempengaruhi kehidupan. (Yohanes Surya)

         Yap! "Hasil utak-atik itu merupakan sistem  kompleks yang sangat besar dan sangat mempengaruhi kehidupan". Nyadar gak sih temen, kita sebagai seorang manusia pun sama seperti benda-benda yang ada di alam tadi. Zat penyusun kita sama-sama dari padatan, cairan dan gas, tapi kok bisa ya ada yang sholehah ada yang enggak? Ada yang pinter ada yang enggak? Ada yang baik ada yang enggak? Semuanya itu bergantung dari keteraturan struktur hidupnya. Seperti yang diulas diatas, semakin tinggi keteraturannya semakin bagus kualitasnya. 

            Lalu, bagaimana dengan kita? Apa yang bisa kita upayakan agar kita bisa seberkualitas berlian? ya tentunya dengan terus memperbaiki diri kita, membuat hidup kita teratur. Bagi seorang muslim, tidak lah sulit, Allah sudah memberikan jalan bagi keteraturan hidup kita. Kita gak usah pusing-pusing dan cape-cape bikin aturan baru lagi, karena Allah, Sang Pencipta kita telah menciptakan kita lengkap dengan seperangkat panduan hidupnya. Apa itu panduannya? Jelas, tidak salah lagi adalah Al-Qur'an dan As-sunnah.

         Namun, di kehidupan kita sehari-hari saat ini sangatlah berbeda kondisinya. Orang saat ini lebih memilih hidup dalam ketidakteraruran. Sekalinya hidup beraturan, tapi aturannya salah, bukan aturan Allah. Ya wajarlah jika sekarang banyak terjadi kekacauan. Kekacauan yang terjadi tidak hanya dari satu aspek tertentu saja, tapi di segala aspek. Masalah multidimensional. Pendidikan, kesehatan, politik, budaya dan lain-lain. Semuanya kacau balau.

             Jadi senuanya kembali kepada diri kita. KIta ingin hidup gimana? Pengen seperti berlian atau arang? Ya tentunya ketika menetapkan pilihan, tidak cukup hanya sekedar memilih, tapi perlu usaha yang kita lakukan untuk bisa mewujudkan keinginan kita.

Wallohu'alam bi ash-showab...

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang sopan, jika tidak maka admin akan memasukkannya dalam kategori spam.

Anggaran IKN Melambung Tinggi: Untuk siapa?

              Meski banyak pro kontra sejak diwacanakannya, pemindahan ibu kota negara  Indonesia yang lebih dikenal sebagai Ibu Kota Nusant...