Semuanya Bermula dari nol

Terharu melihat kedewasaan yang mulai tumbuh dipikiran adik pertamaku. Adikku yang dulu cenderung egois dengan keinginannnya, kini mulai mengerti menilai kondisi. Titik balik ini mulai terlihat semenjak sakitnya ibuku. Dia mulai faham bagaimana perjuangan dan pengorbanan orang tua. Dia mulai faham begitu sulitnya orang tua mencari nafkah. Dia mulai faham bagaimana orang tua terbiasa tampak biasa saja tapi sebenarnya mereka jauh lebih sulit dari kita yang sedang mencari ilmu. Kini sedikit demi sedikit dia mampu mandiri dan memilih berdasar prioritas. Kini dia mulai dewasa..

Memang semua bermula dari nol adikku. Tak ada manusia dewasa yang kita anggap mereka hebat terlahir dalam keadaan hebat. Mereka pun sama, perlu pengorbanan, perlu perjuangan, perlu usaha yang tak hanya sedikit, tapi berbukit-bukit. Gagal tak asing baginya, tapi ia tak pernah menganggap kegagalan sebagai angin lalu. Ia belajar dari kegagalan untuk mencapai kesuksesan. Memang tak semua orang sukses [dunia dan akhirat] berawal dari kesulitan hidup. Namun dari segi kualitas bisa dipastikan, orang yang hidup dengan penuh pengorbanan dan perjuangan untuk mencapai asanya, maka dia akan lebih mampu bertahan dan bersikap bijak.

Semuanya bermula dari nol. Jika sekarang kau sulit, berbahagialah, karena suatu saat nanti kemudahan menyapamu. Tak ada yang sia-sia dalam setiap pengorbanan dan perjuangan. Jika kita bertemu masalah, maka katakanlah dengan lantang, "Masalah, sungguh kau begitu kerdil, aku tak takut padamu! Sesungguhnya aku punya Allah disisiku yang begitu besar, Dialah yang Maha Agung!"

Aku bangga memilikimu adik. Teruslah berjuang mencapai citamu. Aku ada disisimu untuk menyemangatimu. Menjadi pengingat jika kau salah dalam melangkah. Menjadi pelipur lara jika kau lelah.

Semoga kelak kita bisa berkumpul dalam keadaan yang lebih baik, semuanya demi orang tua kita..