Download Materi Kajian Islami

Monday, 1 February 2016

Janji-Janji Manis Pacaran



Adakah diantara para pembaca sekalian yang sedang atau pernah berpacaran? Jika ya, apa sih alasan kawan-kawan berpacaran? Ada yang bilang pacaran itu banyak memberikan keuntungan. Bagi para gadis, pacaran itu mendapatkan supir pribadi gratis. Kemana-mana dianterin, ke sekolah diantar jemput, mau hangout tinggal calling calling. Gadis lainnya bilang, pacaran itu seperti mendapatkan bodyguard gratis. Selalu dijagain dan diperhatiin. Kalau ada yang nyenggol dikit aja langsung disikat abis. Apalagi kalo ada yang nyakitin, tinggal tunggu undangan pemakaman kali ya. Gak mau kalah, banyak gadis pun mengatakan, pacaran itu seperti mendapatkan seorang motivator. Setiap hari di semangatin, kalau ada PR selalu dibantuin, kalau mau ujian selalu ditemenin belajar. T.O.P.B.G.T deh buat yang pengen dapet ranking kelas.

Di lain pihak, para bujang merasa pacaran itu bak mendapat baby sitter gratis. Tiap waktu ditanyain, “udah makan belum?”. Kalau sakit selalu bilang, “mau aku buatin bubur?”. Kalau mau tidur selalu diantar dengan kata, “moga mimpi indah..”. Ada juga yang bilang pacaran itu berasa dunia cuma milik mereka berdua. Ke kantin berdua, ke sekolah berdua, jalan-jalan berdua, pokoknya mana-mana berdua. Pacaran itu biar bisa dilindungin, biar semangat belajar terus dapet ranking, diperhatiin, dibahagiain, pokoknya pacaran itu “you are more than enough for me, deh!”


And the question is, are that really? Pertama, pacaran adalah mendapatkan sopir gratis. Kalau pacarnya gak punya motor atau kendaraan lainnya, jadi apa dong? Kedua, pacaran adalah mendapatkan bodyguard gratis. Kalau pacarnya lemah, penakut, malah sama kecoa aja takut, dia mau melindungi kamu dari apa? Ketiga, pacaran adalah mendapatkan motivator. Kalau doinya sendiri males sekolah, males belajar, bisa gitu nyemangatin kamu? Bikin kamu ranking atau juara kelas? Keempat, pacaran itu mendapat baby sitter gratis. Emang enak sih diperhatiin, tapi kalo ternyata semua yang kamu lakuin dia tanyain, “kamu lagi di mana, sama siapa, lagi ngapain, kok smsnya gak dibales, jangan lupa makan, jangan lupa cuci tangan, jangan lupa cuci baju”, dsb, yang ada bukannya merasa diperhatiin tapi kamu dikepoin dan dikekang abis. Kelima, pacaran itu serasa dunia milik berdua and you are more than enough for me. Emang kalau kamu abis uang, minta jajan ke pacar ya? Kalau kamu laper dan gak punya uang cukup hanya dengan memandang dan bersama pacar kamu terus kamu kenyang gitu? Kalau kamu dapet tugas banyak dari sekolah cukup main bareng sama pacar kamu terus semua selesai gitu?

Well, ternyata janji-janji manis pacaran itu Cuma fiktif belaka. Kayak bapak-bapak caleg yang ngumbar janji-janji manis di mulut aja, tapi realitasnya nol besar. Buktinya malah banyak dari pelaku pacaran yang sering gegana (baca: gelisah, galau, merana), mana bisa dia fokus belajar dengan kondisi yang kayak gitu. Banyak juga yang dimakan cemburu buta, akhirnya dikit-dikit mewek, dikit-dikit ngambek, apalagi kalau udah berantem, bisa-bisa bakalan ada perang dunia III tuh. Hidup udah banyak ujian, cobaan, tantangan dan rintangan dari Yang Maha Kuasa malah ditambah runyam dengan urusan cinta yang durjana. So, ternyata pacaran itu lebih banyak ruginya daripada untungnya. Rugi duit, rugi waktu, rugi perasaan, rugi pikiran, dan banyak lagi deh rugi-rugi yang lainnya. Yuk kita mulai berpikir jernih. Jangan mau termakan janji-janji manis pacaran ya! Think smart!



No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang sopan, jika tidak maka admin akan memasukkannya dalam kategori spam.

Anggaran IKN Melambung Tinggi: Untuk siapa?

              Meski banyak pro kontra sejak diwacanakannya, pemindahan ibu kota negara  Indonesia yang lebih dikenal sebagai Ibu Kota Nusant...